Gempa Guncang Banten dan Jakarta, BMKG Peringatkan Ada Potensi Gempa Yang Lebih Besar di Pulau Jawa

Gempa yang mengguncang Jakarta hari ini (14/01/2022) menurut laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika  (BMKG) berpusat di Barat daya sumur-Banten dengan kedalaman 10 KM. Gempa tersebut bermagnitudo 6,7 Skala Richter dan tidak berpotensi tsunami.

Atas kejadian itu muncul kekhawatiran banyak orang atas prediksi BMKG baru-baru ini tentang potensi tsunami 20 meter di pesisir pulau Jawa.

Baru-baru ini, Institut Teknologi Bandung dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika mengingatkan potensi tsunami dengan ketinggian 20 meter di pesisir Pulau Jawa dan sekitarnya.

Kepala Laboratorium Geodesi ITB Heri Andreas menyampaikan, berdasarkan data dari Global Navigation Satellite System (GNSS), dikonfirmasi adanya akumulasi energi di bagian megathrust Selat Sunda hingga pesisir selatan Pulau Jawa.

Seperti Pelabuhan Ratu dan selatan Parangtritis hingga selatan Pantai Jawa Timur. Berdasarkan hasil pemodelan, jika gempa terjadi dengan kekuatan mencapai magnitudo (M) 8,7 hingga 9,0, bisa jadi diikuti tsunami setinggi 20 meter.

Fakta yang terjadi saat ini, menurutnya, pesisir Jakarta wilayahnya sudah ada di bawah laut hingga minus 1-2 meter. Ini artinya potensi tsunami akan lebih besar.

“Berdasarkan hasil simulasi model, run-up tsunami dapat mencapai sebagian besar Pluit, Ancol, Gunung Sahari, Kota Tua hingga Gajah Mada. Kalau kita perhatikan modelnya ternyata nyaris menyentuh Istana,” ujar Heri dalam keterangan tertulis seperti dilansir cnbc Indonesia.com 12/01/2021.

Berdasarkan pemodelan ini, menurut dia, peran tanggul pantai di laut Jakarta sangat penting. Tidak hanya berfungsi mencegah banjir rob, tapi juga melindungi Jakarta dari ancaman tsunami.

“Fakta ini mau tidak mau harus diungkap, meskipun terkesan menakut-nakuti,” lanjutnya.

Heri mengajak agar menyikapi hal ini dengan bijak dan waspada. Menurutnya gempa bumi dan tsunami merupakan bencana alam yang hampir tidak mungkin bisa dicegah.

Potensi Gempa Besar dan Tsunami Ada Tapi BMKG Belum Bisa Prediksi Kapan Terjadi

Beberapa waktu lalu, ada prediksi potensi gempa besar dan tsunami raksasa setinggi 29 meter di wilayah pantai selatan Pulau Jawa, khususnya Jawa Timur.

Ramai juga soal prediksi gempa dan tsunami di pesisir Jawa hingga Selat Sunda oleh TIM ITB setinggi 20 meter. Melihat berbagai potensi tsunami ini, apakah kejadian ini bisa diprediksi?

BMKG menyebutkan hingga saat ini belum ada teknologi yang bisa memprediksi gempa dengan tepat dan akurat. Termasuk meramalkan waktu, tempat dan kekuatan gempa tersebut.

“Sehingga BMKG tidak pernah mengeluarkan informasi prediksi gempa bumi,” mengutip dari laman resmi BMKG.

BMKG menjelaskan Indonesia merupakan wilayah aktif dan rawan gempa bumi. Indonesia punya potensi bencana gempa yang bisa terjadi kapan saja dengan berbagai kekuatan. Pihaknya juga menghimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpancing isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Nah, mengingat kondisi geografis pulau Jawa yang terletak di zona konvergensi Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia mengakibatkan pulau Jawa sangat rawan terjadi gempa dan tsunami. Tapi semoga Indonesia dijauhkan dari bencana alam.**

sumber: CNBC indonesia.com  & liputan 6.com