Kisah nyata kota Pompeii dan kisah mengerikan penemuan jasad manusia yang membatu
Wow unik.info – Kisah letusan gunung Vesuvius di Italia pada tahun 79 M tentu sudah sering kita baca dari buku-buku atau internet.
Letusan dahsyat yang menghanguskan kota Pompeii yang tidak jauh dari kaki gunung.
Bahkan kota Pompei ini sudah terkubur 1.700 tahun hingga akhirnya para arkeolog kembali menemukannya.
Namun yang paling menarik dari penemuan reruntuhan Pompei ini adalah jasad-jasad manusia yang terkubur dan membatu disana dalam keadaan mengenaskan.

Salah satu yang paling terkenal adalah jasad 2 orang laki-laki yang diduga homo sex terkubur dan membatu saat dalam posisi berhubungan badan.
Walaupun banyak yang meragukan kebenaran dari ke 2 jasad itu tapi faktanya Pompeii dulunya adalah kota pelacuran pada zaman Romawi kuno.
Bukan hanya hubungan antar lawan jenis, hubungan sesama jenis pun disebut umum pada waktu itu di Pompeii.
Menurut para arkeolog, letusan Sekitar gunung Vesuvius diperkirakan menewaskan 2.000 orang di Pompei.
Letusan dahsyat itu terjadi tanpa peringatan, sehingga tak ada kesempatan bagi orang yang bermukim disana untuk melarikan diri.

Kejadian ini juga mengingatkan kita pada kisah Sodom dan Gomora yang di bumi hanguskan oleh Tuhan seperti yang tertulis di kitab-kita agama Samawi.
Banyaknya korban tewas saat letusan Vesuvius diyakini karena awalnya orang-orang melarikan diri tetapi kembali untuk mengumpulkan uang dan barang-barang mereka yang tertinggal.
Tidak banyak yang meninggal selama hujan abu awal, tapi para korban tewas seketika setelah terjebak dalam abu vulkanik dan gas belerang selama berjam-jam.
penuh kisah-kisah mengerikan
Seorang ahli arkeologi bernama Doug Stewart menulis kisah perjuangan sebuah keluarga yang berusaha melarikan diri seperti dimuat di majalah Smithsonian.
“Di bawah langit yang mengerikan dan dihujani belerang, sebuah keluarga yang terdiri dari empat orang berjuang menyusuri gang yang penuh dengan batu apung,
Mereka mati-matian dan berusaha melarikan diri dari kota Pompeii yang terkepung.
Yang memimpin jalan adalah seorang pria paruh baya yang membawa perhiasan emas, sekarung koin dan kunci rumahnya.
Dibelakang mereka 2 putrinya yang masih kecil berlari untuk mengikuti ayah dan ibunya yang berusaha keluar dari Pompeii.
Dengan panik berlarian melewati puing-puing dengan roknya terangkat.
Satu putrinya yang lebih muda sedang mencengkeram patung warna kuning berupa anak laki-laki berambut keriting yang mungkin Cupid, dan koin perak milik keluarga, termasuk medali Fortuna, dewi keberuntungan.

“Tapi baik jimat maupun dewa tidak bisa melindungi mereka. Seperti ribuan orang lainnya di pagi itu, keempatnya disusul dan dibunuh oleh awan pijar dari gas dan abu dari Gunung Vesuvius.” tulis Doug Stewart.
Sesaat sebelum dia meninggal, pria itu berusaha mengangkat dirinya dari tanah dengan satu siku. Dengan melambaikan tangannya, dia menarik ujung jubahnya menutupi wajahnya, seolah-olah kain tipis itu akan menyelamatkannya.
Tapi semuanya dilalap ganasnya letusan Vesuvius dan mengubah semua yang ada di kota itu menjadi batu.
sumber: factsanddetails.com