Kisah Nyata, Mengabdi Kepada Majikannya Selama 11 Tahun, Seorang Pria Lumpuh Tega Menjual Hewan Kesayangannya Demi Kebutuhan Hidup
Anjing merupakan hewan setia yang yang telah lama jadi teman manusia. Selain setia pada miliknya, anjing adalah hewan yang mudah diajak bermain dan dilatih.
Membahas hewan berbulu ini, pernahkan diantara kamu mendengar seekor anjing yang sudah lama mengabdi kepada tuannya selama 11 tahun namun di balas dengan menjualnya?
Meskipun anjing adalah teman setia manusia, masih banyak orang yang akan meninggalkannya setelah memeliharanya. Anjing sebenarnya sangat peka dan perhatian, mereka juga merupakan hewan setia dan pemberani.
Setelah banyak anjing liar diadopsi, mereka akan menggunakan tindakannya untuk membalas kebaikan pemiliknya, yang membuat orang menangis.
Ada pepatah yang pasti pernah didengar semua orang, yaitu anjing adalah sahabat terbaik manusia, bahkan para ilmuwan tidak dapat mendeteksinya sama sekali.
Kisah ini pernah terjadi dikota Liaocheng, Provinsi Shandong, Tiongkok. seorang lelaki tua cacat dan seekor anjing tua yang selalu membantu tuannya yang cacat. Kisah mereka bahkan telah diadaptasi.
Seorang lelaki tua yang bernama Lao Wangtou adalah seorang penyandang cacat yang tinggal di Shandong. Ketika dia masih muda, dia membantu pacarnya untuk mengumpulkan obat-obatan, tetapi dia terpleset dan jatuh ke dalam jurang.
Saat ditemukan, kakinya sudah patah dan harus diamputasi untuk mencegah hal yang tidak diinginkan.
Sejak itu, Lao Wangtou menggunakan papan beroda untuk menjadi alat bantunya berjalan dan bekerja. Hingga suatu hari, Lao Wangtou bertemu dengan seekor anjing liar dan membawanya pulang ke rumahnya.
Anjing ini sangat pintar. Dia dapat membantu Lao Wangtou untuk mengambil beberapa hal yang biasanya tidak dapat dia tangani.
Meskipun kaki Lao Wangtou tidak nyaman, tetapi sekarang ada seekor anjing yang menarik papan untuknya, dan dia tidak dapat bertahan hidup dengan membantu orang memperbaiki peralatan listrik.
Mendengar bahwa ada anjing yang setia, seorang pria dari keluarga kaya ingin membeli anjing itu tetapi Lao Wangtou dengan tegas menolaknya.
Namun suatu hari, saudara Lao Wangtou mengalami kecelakaan mobil, dan keponakannya yang baru saja pergi kuliah tahun ini, tetapi biayanya masih kurang 4,000 yuan (sekitar Rp 86 juta).
Lao Wangtou dengan terpaksa menjual anjing itu, tetapi Lao Wangtou tidak meminta puluhan ribu yuan, dia hanya meminta 4000 yuan.
Anjing yang selalu bersamanya itu tidak mengerti mengapa pemiliknya ingin menjualnya.
Setelah Anjing itu sampai kepada pemiliknya yang baru, ia tidak ingin makan makanan mewah dari pemilik barunya atau tinggal di kandang. Yang dia ingat adalah tikar biru dan selimut usang dari rumah Lao Wangtou.
Anjing itu lari dari pemiliknya yang baru untuk waktu yang cukup lama dan akhirnya kembali ke rumah pemiliknya yang dulu.
Sebelum perjalanan pulang, anjing itu mengacak-acak sampah terlebih dahulu untuk mencari makanan dengan anjing-anjing liar lainnya, dan setelah puas akhirnya kembali ke rumah yang diinginkannya.
Setelah pulang dan melihat pemiliknya, anjing yang setia ini mati keesokan harinya. Akhirnya anjing itu dimakamkan dengan baik untuk mengenang jasa yang ia telah jalani tepatnya di Dawangzhai, Kabupaten Xin, Kota Liaocheng, Provinsi Shandong, Tiongkok.
