Dunia HewanKisah

Kisah Nyata, Potret Persahabatan Seorang Pria Dengan Seekor Buaya Ganas

Persahabatan memang tak mengenal batas dan perbedaan. Tidak ada pembatas yang menghalangi antar satu sama lain sekalipun dari spesies yang berbeda.

Diantara kalian pasti mendengar sebuah kisah persahabatan antara manusia dan hewan. Yang paling sedikit ekstrim ialah kisah persahabatan manusia dengan hewan buas seperti buaya.

Karena persahabatan tidak memandang perbedaan, ada sebuah kisah yang menceritakan dimana seorang nelayan bersahabat erat dengan seekor buaya.

Buaya memanglah hewan reptile yang terkenal dengan buas yang dapat melumpuhkan mangsanya dengan cengkraman rahangnya yang kuat.

Namun tidak untuk nelayan yang satu ini, nelayan yang diketahui bernama Chito yang berasal dari Kosta Rika tersebut bersahabat akrab dengan hewan reptile itu.

Dilansir dari laman viral4real.com kisah itu berawal dari Chito menemukan buaya tersebut dengan keadaan terluka akibat terkena tembakan di tepi sungai.

Bukan membiarkan buaya itu mati, justru Chito merasa kasihan dan membawa buaya tersebut untuk dirawat.

Setelah dirawat beberapa hari oleh Chito, buaya tersebut akhirnya pulih, lalu dia membawa buaya tersebut untuk dikembalikan ke sungai tempat tinggalnya.

Kisah Persahabatan Manusia Dan Seekor Buaya Ganas/Via:tribunnews.com

Keesokan harinya, setelah buaya itu dikembalikan, hewan reptile itu justru kembali ke rumah Chito dan memberikan tanda ingin bersahabat dan tinggal bersama dengan dia.

Tanpa rasa ragu, akhirnya Chito langsung menyambut baik kedatangan hewan reptile itu.

Setelah bersahabat lama, akhirnya Chito memberi nama hewan itu Poncho dan membiarkan tinggal satu atap selama 20 tahun lamanya.

Dia mengatakan “Saya hanya ingin Poncho bersama dengan orang yang mencintainya. Tidak semua manusia itu jahat. Saya menyukai binatang apalagi mereka yang menderita”.

Namun sayangnya, persahabatan erat itu harus terpisah karena sang buaya Poncho mati karena faktor alamiah usia.

Layaknya seperti sahabat, buaya tersebut dimakamkan dengan upacara kematian seperti manusia umumnya.

 

Bagikan ke: